Minggu, 26 September 2021

Sebaran bahan Tambang Di Indonesia

Persebaran Barang Tambang di Indonesia



Ada peribahasa yang mengatakan "Gemah ripah Loh Jinawi" yang artinya kekayaan hasil bumi yang melimpah. Itulah negara Indonesia, negeri timur seberang yang sejak abad ke 16 diserbu oleh negara-negara barat dalam rangka merkantilisme, kolonialisme dan imperialisme. Tentu saja yang mereka incar adalah kekayaan negeri timur tersebut. Sudah berjuta-juta ton rempah-rempah dan barang tambang diangkut ke Eropa. Dan inilah bukti kekayaan barang tambang ada di Indonesia. Barang tambang dan persebarannya itu meliputi :
(1.) Minyak bumi
Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut :
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
4. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta
5. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).
(2.) Bauksit (bijih aluminium)
Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
(3.) Batu bara
Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono). 
(4.) Besi
Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
(5.) Timah
Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).
(6.) Emas
Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).
(7.) Tembaga
Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).
(8.) Nikel
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).
(9.) Marmer
Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.
(10.) Mangan
Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan Selatan (Martapura).
(11.) Aspal
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).
(12.) Belerang
Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).
(13.) Yodium
Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).

Sumber : http://www.crayonpedia.org


Persebaran bahan Tambang di Indonesia

a. Minyak Bumi
Sumber: http://piterwijayakesuma.blogspot.com
Menurut perkiraan para ilmuwan, minyak bumi mulai terbentuk selama jutaan tahun. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi.
Kualitas minyak bumi Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang) minyak bumi Indonesia sangat rendah, sehingga mengurangi kadar pencemaran udara.
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah sebagai berikut:

a)    Sumatera, terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); SumUt (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); SumSel (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim)
b)   Jawa, terdapat di Wonokromo, Delta (JaTim); Cepu, Cilacap (JaTeng); Majalengka, Jatibarang (JaBar).
c)    Kalimantan, terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (KalTim) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (KalSel)
d)   Maluku (Pulau Seram dan Tenggara)
e)    Irian Jaya (Klamono, Sorong, Babo).

Minyak bumi diambil dalam bentuk minyak mentah, sebelum dapat digunakan, minyak mentah tersebut harus diolah. Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, premium, minyak tanah, solar dll. Manfaat dari produk-produk tersebut adalah sebagai berikut:
  • Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
  • Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
  • Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
  • Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
  • LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
  • Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
  • Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
  • Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
  • Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
Sebagai salah satu negara penghasil utama minyak bumi, Indonesia menjadi anggota Organization Petroleum Exportir Countries (OPEC), yang bergerak dalam bidang ekspor minyak bumi.

b. Gas Alam
Di Indonesia terdapat banyak sumber gas alam. Gas alam dapat digunakan sebagai bahan bakar. Ada 2 macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. Apa bedanya? LNG (Liquified Natural Gas) atau Gas alam cair dibuat dari gas alam yang terbentuk secara alami. LNG terdiri atas gas metan dan gas etan. LNG membutuhkan suhu sangat dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan. Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak, selanjutnya diekspor antara lain di Jepang. 
LPG (Liquified Petrolium Gas) atau gas hasil olahan minyak bumi yang dicairkan.  Elpiji inilah yang digunakan sebagai bahan bakar kompor gas di rumah kita.



c. Batu Bara
Sebagian besar batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang hidup berjuta-juta tahun yang lalu. Tubuh-tumbuhan tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun hingga berada dalam lapisan-lapisan batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolen (proses pengarangan).
Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Ombilin dekat sawahlunto (sumatera Barat) menghasilkan batu bara muda yang sifatnya mudah hancur.
  • Bukit asam dekat Tanjung Enim (palembang) enghasilkan batu bara muda yang sudah menjadi antrasit karena pengaruh magma.
  • Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau laut/Sebuku)
  • Jambi, Riau, Aceh, Papua (Irian Jaya)


Batu bara memiliki berbagai penggunaan yang penting di seluruh dunia. Penggunan yang paling penting adalah untuk :
  • bahan bakar pembangkit  listrik
  • produksi besi dan baja
  • bahan bakar pembuatan semen
  • bahan bakar cair.
Penggunaan batu bara yang penting lainnya mencakup pusat pengolahan alumina, pabrik kertas, dan industri kimia serta farmasi. Beberapa produk kimia dapat diproduksi dari hasil-hasil sampingan batubara. Ter batu bara yang dimurnikan digunakan dalam pembuatan bahan kimia seperti minyak kreosot, naftalen, fenol dan benzene. Gas amoniak yang diambil dari tungku kokas digunakan untuk membuat garam amoniak, asam nitrat dan pupuk tanaman. Ribuan produk yang berbeda memiliki komponen batu bara atau hasil sampingan batu bara:sabun, aspirin, zat pelarut, pewarna, plastik dan fiber, seperti rayon dan nylon.

Batu bara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan produk-produk tertentu, seperti : 
  • Karbon teraktivasi  (digunakan pada saringan air dan pembersih udara serta mesin pencuci darah).
  • Serat karbon (bahan pengeras yang sangat kuat namun ringan yang digunakan pada konstruksi, sepeda gunung dan raket tenis).
  • Metal silikon – digunakan untuk memproduksi silikon dan silan, yang pada gilirannya digunakan untuk membuat pelumas, bahan kedap air, resin, kosmetik, shampo dan pasta gigi.
Dewasa ini penggunaan batu bara sebagai bahan bakar mulai berkurang, salah satu penyebabnya adalah karena karena bahan bakar yangsatu ini menimbulkan pencemaran udara yang cukup banyak.

d. Tanah Liat
Tanah Liat adalah tanah yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus, sehingga rapat dan sulit menyerap air. Tanah liat banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan sumatera.
Tanah liat dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan gerabah.

e. Kaolin
Kaolin terbentuk dari pelapukan batuan granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di sumatera. Kaolin banyak dipakai sebagai bahan pengisi (filler), pelapis (coater), barang-barang tahan api dan isolator. Kaolin juga dipakai pada proses pembuatan keramik, obat, melapisi kertas, sebagai bahan tambahan makanan, odol, sebagai bahan menyebarkan sinar di bola lampu pijar agar berwarna  putih, serta sebagai bahan kosmetik.
f. Gamping (Batu Kapur)
Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat. Beberapa daerah lain yang merupakan penghasil utama batu kapur adalah Jawa Timur. Berbagai wilayah di daerah ini antara lain Pacitan, Trenggalek, Tulungagug, Ponorogo, ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Nganjuk, Jember, Bondowoso,Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, pamekasan, Sumenep dan Gresik. Bahkan di wilayah provinsi Jawa Timur sendiri, potensi yang saat ini masih tersedia adalah sebesar ±1.259.438.298 M³. Selanjutnya di wilayah Kalimantan, potensi batuan gamping atau batuan kapur ini yang terbesar adalah di provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur ( http://edukasi.kompasiana.com). 

Beberapa contoh penggunaan batugamping antara lain :
 Fondasi rumah/pengeras jalan dan bangunan fisik lainnya
 Pembuatan kapur tohor dan kapur padam
 Bahan bangunan
 Bahan penstabil jalan raya
 Bahan baku pembuatan semen Portland
 Bahan pembuatan karbid
 Bahan tambahan dalam proses peleburan dan pemurnian baja
 Bahan pemutih
 Bahan pembuatan senyawa alkali
 Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
 Bahan keramik, Glasir, industri kaca, bata silica, bahan tahan api
 Penjernihan air


g. Pasir Kuarsa
Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu. Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung ( http://www.purewatercare.com ).
Manfaat pasir kuarsa atau biasa disebut Pasir Silika (SiO2) antara lain adalah 
untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air minum atau air tanah atau air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air. Sebagai bahan baku utama dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting).  Sebagai bahan ikutan dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya ( http://www.purewatercare.com ). 

h. Pasir Besi
Pasir Besi adalah batuan pasir yang banyak mengandung zat besinya. Pasir besi banyak terdapat di Pantai Cilacap, Jawa Tengah. Pasir besi selain digunakan untuk industri logam besi, juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen dan bahan dasar tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk cat, bahan dasar untuk industri magnet permanent (http://www.lumajang.go.id).




i. Marmer/Batu Pualam
Marmer/batu pualam adalah batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya sehingga merupakan batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan. Marmer banyak terdapat di Trenggalek, JawaTimur dan daerah Bayat Jawa Tengah.

j. Batu Aji/Batu Akik
Batu aji/batu akik adalah batuan atau mineral yang cukup keras. Warna batu akik bermacam-macam, antara lain merah, hijau,biru,ungu,putih,kuning, dan hitam. Batu ini digunakan untuk perhiasan dan banyak terdapat di daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai.

k. Bauksit
Bauksit di Indonesia banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau.Bauksit dari Bintan diolah di Sumatera utara di Proyek Asahan.Proyek Asahan juga merupakan pusat tenaga air terjun di sungai Asahan.

l. Timah
Daerah-daerah penghasil timah di Indonesia adalah Pulau Bangka, Belitung,dan Singkep yang menghasilkan lebih dari 20% produksi timah putih dunia. Di Muntok terdapat pabrik peleburan timah.Ada dua macam timah yaitu timah primer dan timah sekunder (aluvial). Timah primer adalah timah yang mengendap pertama kali pada batuan granit. Timah sekunder (aluvial) adalah endapan timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat proses pelapukandan erosi.

m. Nikel
Nikel terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan di Kolaka (Sulawesi Selatan).

n. Tembaga
Tembaga terdapat di Tirtomoyo dan wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi) dan Tembagapura (Papua/Irian Jaya)

o. Emas dan perak
Emas dan Perak merupakan logam mulia. Pusat tambang emas dan perak terdapat di daerah-daerah berikut:

  • Tembagapura di Papua (Irian Jaya)
  • Batu hijau di Nusa Tenggara Barat
  • Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat
  • Simao di Bengkulu
  • Logos di Riau
  • Meulaboh di Naggroe Aceh Darusalam

p. Belerang
Belerang terdapat di kawasan Gunung Talaga Bodas (Garut) dan di kawah gunung berapi, seperti di Dieng (Jawa Tengah)

q. Mangaan
Belerang terdapat di Kliripan (Daerah Istimewa Yogyakarta), Pulau Doi (Halmahera), dan Karang nunggal (sebelah selatan Tasikmalaya)

r. Fosfat
Fosfat terdapat di cirebon, Gunung Ijen dan Banyumas (fosfat hijau.

s. Besi
Di dalam temperatur tinggi,bijih besi dicampur dengan kokas dan besi tua. Percampuran diatur sedemikian rupa, sehingga proses pembakarannya merata. Kotoran dalam bijih besi dapat di hilangkan dengan jalan reduksi (mengambil unsur oksigen dari biji besa). Prases pembakaran dalam suhu tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut dicetak dalambentuk tertentu. Besi baja adalahbesi yang kandungan / campuran karbonya rendah.

t. Mika
Mika terdapat di Pulau Peleng, Kepulauan Banggai di Sulawesi Tengah
u. Tras
Tras terdapat di pegunungan Muria,Jawa tengah.
v. Intan
Intan terdapat di Martapura, Kalimantan Selatan


Referensi :
http://piterwijayakesuma.blogspot.com/2011_05_01_archive.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/proses-pembentukan-minyak-bumi/
http://ajigudboy.wordpress.com/2012/01/18/bedanya-lpg-lng-cng/
http://www.linkedin.com/groups/Apa-bedanya-LPG-dan-LNG-4159434.S.86139452
http://klastik.wordpress.com/2010/06/17/pengertian-mineral/
http://lovegeografi-geografiku.blogspot.com/2009/11/jenis-jenis-dan-persebaran-sumber-daya.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1971320-sda-yang-dapat-diperbaharui-dan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
http://www.prasko.com/2012/06/sumber-daya-alam-yang-dapat.html
http://maslatip.blogspot.com/2012/05/batubara-dan-manfaatnya.html
http://id.scribd.com/doc/68321585/Batu-Gamping
http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/30/gampang-memanfaatkan-potensi-gamping-di-indonesia/
http://www.purewatercare.com/kegunaan_pasir_silika.php?id=kegun
http://www.lumajang.go.id

Minggu, 17 Januari 2016

Serba sulit untuk freeport yg serba berat


Relakah Anda bila saat ini negara kita mengeluarkan uang sekitar Rp 20 triliun untuk membeli 10 persen saham Freeport Indonesia (FI)?

Mungkin pertanyaan itu pertama-tama harus dijawab oleh mereka yang selama ini mendesak pemerintah agar memaksa Freeport mengurangi sahamnya di FI.

Kini (minggu lalu, Red) justru Freeport yang secara resmi menawarkannya kepada pemerintah.

Freeport minta agar pemerintah mengambil saham itu dengan nilai USD 1,7 miliar atau sekitar Rp 20 triliun.

Hayo! Bagaimana pemerintah harus menjawab tawaran itu? Sungguh serbasalah.

Kalau saya sih jelas: tidak rela. Dengan membayar Rp 20 triliun, ditambah saham lama,
pemerintah baru memiliki 20 persen FI. Masih sangat minoritas. Tidak punya kekuasaan apa-apa
di perusahaan itu.

Di lain pihak, laporan-laporan media di Amerika mengerikan. Dilaporkan, kondisi keuangan Freeport tahun-tahun belakangan ini sangat-sangat mengecewakan.

Labanya terus memburuk. Pada 2014, tinggal USD 482 juta. Bahkan, tahun lalu sudah rugi besar: USD 1,8 miliar! Rugi lebih dari Rp 20 triliun.

Ini berarti kita dihadapkan pada pertanyaan sepele: mengapa membeli saham perusahaan rugi? Apalagi, kelihatannya Freeport masih akan terus merugi beberapa tahun ke depan.

Mengapa kondisi Freeport begitu buruk? Mengapa tidak seperti yang umumnya dibayangkan orang Indonesia? Mengapa tidak makmur seperti gambaran video emas yang dicurahkan dari perut bumi Papua?

Itu sama sekali tidak berhubungan dengan kian ditinggalkannya koteka oleh pria-pria jantan Papua. Itu lebih karena Freeport terbelit ambisinya sendiri.

Ambisi Freeport luar biasa. Pada 2013, Freeport ingin tidak hanya menjadi raja tembaga dan emas. Ia juga ingin menjadi raja minyak. Dengan cara yang afdruk kilat.

Sebuah perusahaan minyak terbesar keempat di California, Plains Company, dibeli. Dengan harga USD 16,3 miliar. Atau sekitar Rp 200 triliun. Itu termasuk untuk mengambil alih utang Plains sebesar USD 9,7 miliar.

Harga mahal itu diterjang karena Plains memiliki produksi minyak mentah hampir 300 juta barel per hari. Bahkan, potensi produksinya bisa lebih dari 2 miliar barel per hari.

Sial. Sial sekali.

Begitu transaksi ditandatangani, harga minyak mentah terjun bebas. Dari USD 80 menjadi USD 40-an.

Sial.

Begitu sialnya. Perut siapa yang tidak mulas?

Begitu pandainya pemilik Plains: menjual perusahaan ketika nilainya masih tinggi.

Begitu sialnya atau cerobohnya Freeport: membeli perusahaan minyak raksasa yang sedang berada di bibir jurang.

Rupanya Freeport salah perhitungan. Atau terlalu banyak berharap.

Memang harga komoditas tambang seperti tembaga dan nikel yang menjadi andalannya terus menurun. Sudah enam tahun tidak naik-naik. Semua perusahaan tambang, termasuk PT Antam, termehek-mehek.

Waktu itu harga minyak masih bagus. Rupanya Freeport mau mencari tanjakan lain. Meski tanjakan tersebut berkelok. Masuk bisnis minyak. Tidak tahunya, malah kian terperosok.

Maka, di New York, tempat saham Freeport diperdagangkan di bursa, beritanya negatif melulu. Tahun-tahun belakangan ini, judul-judul berita yang terkait dengan Freeport hanya serem dan serem sekali: Freeport Menuju Kematian, Masih Bisa Diselamatkankah Freeport?, atau Keuangan Freeport yang Mengerikan.

Serem dan suram. Disebutkan, seluruh aspek usaha Freeport memburuk. ”Multiple weakness in multiple area”: Omzetnya turun, labanya memburuk, rasio-rasio keuangannya tidak lagi masuk akal. Bahkan, cash flow-nya pun menghadapi kegawatan.

Sampai kapan kondisi seperti itu akan berlangsung?

Bergantung. Pertama, bergantung jawaban pemerintah soal tawaran Rp 20 triliun itu. Kalau pemerintah mengabulkannya, cash flow Freeport sedikit tertolong. Sedikit.

Kedua, bergantung apakah pemerintah akan memperpanjang kontrak Freeport. Kalau pemerintah mau memperpanjangnya, kondisi Freeport bisa sedikit membaik.

Setidaknya outlook jangka panjangnya. Apalagi kalau perpanjangannya diizinkan sekarang. Wow. Harga saham Freeport bisa sedikit naik.

Kondisi Freeport bisa seperti pasien yang dapat infus: belum tentu sembuh, tapi setidaknya belum segera mati.

Ketiga, bergantung harga minyak mentah. Kalau harga minyak mentah segera membaik, harga sahamnya akan ikut naik. Ada napas baru.

Tapi, ada tapi-tapinya. Di AS, baru ditemukan sumber gas baru yang disebut shale gas. Harga gas menjadi sangat murah: hanya USD 3/mmbtu.

Kayaknya sulit membayangkan harga minyak mentah bisa segera naik drastis. Apalagi, perusahaan minyak yang dibeli itu adalah perusahaan minyak dari Texas juga.

Freeport (nama ini diambil dari nama kota kecil di Texas yang terletak di pantai Teluk Meksiko) benar-benar berada dalam posisi berat. Di Amerika. Dan di Indonesia.

Kota Freeport sendiri sekarang berpenduduk 11.000 jiwa dan masih jaya. Namun, perusahaan yang awalnya tambang sulfur tersebut, yang didirikan di kota itu pada 1912, kini lagi berjuang melawan kesulitan. Bahkan, chairman-nya yang legendaris itu, James Moffett, sampai menyerah. Meletakkan jabatan.

Cadangan emas yang sangat besar di Papua sendiri ditemukan oleh seorang pengelana Belanda pada 1950-an. Freeport mendengar temuan itu. Dan berusaha menguasainya. Tahun 1960, Freeport sepakat dengan si Belanda.

Pada 1965, Bung Karno yang anti-Amerika jatuh. Soeharto naik. Atau dinaikkan. Tahun 1967, resmilah Freeport mulai melakukan drilling. Tahun 1988 mulai menghasilkan emas dan tembaga.

Luar biasa hebatnya. Mudah mengerjakannya.

Tambang itu berada di permukaan tanah Papua. Tinggal mengeruknya. Bukan di perut bumi yang harus menggalinya.

Tahun 2021, kontrak dengan Freeport itu akan berakhir. Kalau kontrak tidak diperpanjang, Freeport akan 100 persen milik Indonesia. Tidak perlu keluar uang Rp 20 triliun hanya untuk memiliki 10 persen sahamnya.

Akan menjadi serbaenak? Jangan dulu dibayangkan serbaenaknya.

Pertama, mungkin Amerika marah. Entah apa bentuk kemarahannya. Dan entah apa kita mampu menanggungnya.

Kedua, mungkin saja sejak sekarang Freeport tidak mau keluar uang untuk pemeliharaan tambang. Toh, sudah akan lepas dari tangannya.

Kalau itu terjadi, kelak, tepat di saat tambang itu menjadi milik Indonesia, kondisinya sudah tidak bagus lagi. Diperlukan uang puluhan triliun rupiah untuk kembali menghidupkannya.

Apalagi, tambang yang ada di permukaan tanah sudah habis. Sudah harus menggali tambang di perut bumi. Lebih mahal.

Dengan harga jual nikel dan tembaga seperti sekarang, belum tentu bisa menghasilkan uang seperti yang kita bayangkan.

Bisa-bisa kita harus mengundang investor asing lagi untuk melanjutkannya.

Mungkin Freeport lagi. Atau Freeport yang lain. Kalau tidak disiapkan mulai sekarang. (*)

Kamis, 20 Agustus 2015

Potensi Pertambangan Mineral Logam di Wonogiri


Sejalan dengan pencanangan tahun 2011 oleh Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, sebagai tahun investasi, kegiatan pertambangan di Kabupaten Wonogiri semakin menampakkan kiprahnya. Beberapa minggu yang lalu, telah menghiasi headline Solopos “Ladang Emas di Wonogiri”. Berita yang bersumber dari release Augur Resources Ltd itu telah menghebohkan seluruh Solo Raya dan sekitarnya. Namun demikian berita tersebut bukan tanpa dasar, karena ada sumber berita yang jelas, meski masih perlu penelaahan lebih lanjut. Namun demikian dari data yang ada, keberadaan potensi emas di Wonogiri (Selogiri) terbukti menjanjikan.
Emas di Selogiri bukan satu-satunya potensi yang patut dikembangkan. Masih ada potensi lain di Jatiroto yang sampai saat ini dalam tahap eksplorasi oleh PT. Antam Tbk. Belakangan telah ditemukan juga di Desa Hargosari, urat Cu-Au selebar 1 m dengan panjang sekitar 750 m – 1 km. Juga penemuan urat-urat emas di Girimarto dan Sidoharjo yang sebelumnya belum masuk ke data potensi kabupaten Wonogiri.
Berita lain yang cukup menggembirakan adalah semakin aktifnya pemegang IUP yang dalam tahun 2010 kurang ada gregetnya. Diantaranya IUP Operasi Produksi PT. Bara Petro Sakti. Sejak awal tahun 2011 telah memulai lagi kegiatannya. PT. Bara Petro Sakti saat ini sedang melakukan tespit di Ngijo Karangtengah, setelah beberapa waktu yang lalu melakukan survey geofisika. Hasil survey geofisika sebenarnya merekomendasikan pemboran eksplorasi di beberapatempat dengan kedalaman yang cukup dangkal, yaitu sekitar 20 m. Dengan rekomendas tersebut, PT. Bara Petro Sakti memutuskan untuk membuat tespit di beberapa tempat dengan pertimbangan lebih ekonomis. Hasil tespit di tiga lokasi cukup menggembirakan. Dengan kedalaman 5 m telah ditemukan kandungan mineral galena dalam bentuk bongkah-bongkah yang cukup signifikan. Data ini cukup menggembirakan dan akan dilakukan lebih detil pada lubang-lubang yang lain.
Satu lagi, berita yang cukup menggembirakan adalah akan segera dimulainya kegiatan operasi produksi PT. Hargosari Golden Mining, meneruskan operasi produksi yang dulu dilakukan oleh CV. Nur Alam Sejahtera di Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo.
Kegiatan-kegiatan itu memberikan secercah harapan bagi masyarakat Wonogiri, agar tercipta tricle down effect dari kegiatan pertambangan. Namun demikian ada hal-hal yang perlu diwaspadai dari makin semaraknya kegiatan pertambangan ini, yaitu bagaimana Pemkab Wonogiri, dalam hal ini Dinas PESDM sebagai dinas yang membidangi bidang pertambangan, dapat melakukan pengawasan secara teliti, sehingga kegiatan tersebut dapat betul-betul membawa manfaat bagi masyarakat dan pemkab Wonogiri.

Potensi Semen Wonogiri


Di masa depan, bukan hal yang mustahil, bila Kabupaten Wonogiri memiliki industri semen. Hal ini karena Wonogiri memiliki potensi bahan galian mineral non logam dan batuan yang cukup melimpah.

Menurut catatan hasil inventarisasi bahan galian Dinas PESDM Kabupaten Wonogiri, potensi batugamping di daerah ini mencapai 3,5 milyard m3, Tanah liat 275,8 juta m3, dan pasir kuarsa 1,5 juta m3. Belum lagi berdasarkan pengamatan, masih terdapat beberapa lokasi yang belum tercatat pada saat inventarisasi, seperti halnya lapukan Dasit di Purwantoro yang mengandung silika cukup tinggi.

Hanya saja, potensi batugamping yang melimpah tersebut sebagian besar tidak bisa ditambang, karena adanya zonasi karst kelas 1, sehingga sebagian besar termasuk ke dalam kawasan lindung.

Namun demikian bukan berarti Wonogiri bakal tidak bisa dibangun industri semen. Berdasarkan perhitungan luasan, Batugamping di luar zonasi karst kelas 1 di Wonogiri masih melampar seluas lebih dari 14.000 hektar. Dengan demikian, sangat masuk akal apabila di Wonogiri kelak benar-benar terwujud impian adanya pabrik Semen Wonogiri, seperti halnya pada gambar di atas.


I. POTENSI SUMBERDAYA MINERAL:

A. Mineral Logam :
NO
JENIS/KOMODITI
POTENSI
LOKASI (Kecamatan)
1
EMAS
1.021.893 ton (ore)
Selogiri, Jatiroto, Karangtengah, Tirtomoyo
2
TEMBAGA
21.561 ton
Jatiroto,Tirtomoyo, Karangtengah
3
TIMBAL
60.642 ton
Karangtengah,Tirtomoyo, Kismantoro
4
SENG
40.449 ton
Karangtengah, Tirtomoyo
5
MANGAN
33.000 ton
Eromoko, Baturetno, Batuwarno

B. Mineral Bukan Logam dan Batuan
NO
JENIS/KOMODITI
POTENSI
LOKASI (Kecamatan)
1
BATUGAMPING
3.599.000.000 m3
Eromoko, Pracimantoro Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Baturetno, Batuwarno, PuhPelem
2
ANDESIT
1.379.300.000 m3
Selogiri, Wonogiri, Ngadirojo, Jatiroto, Manyaran, Giriwoyo
3
TRASS
115.500.000 m3
Puhpelem, Bulukerto, Girimarto
4
LEMPUNG
275.878.050 m3
Tirtomoyo, PuhPelem, Bulukerto
5
PASIR KUARSA
1.540.000 m3
Batuwarno, Karangtengah
6
DASIT
439.400 m3
Purwantoro
7
SIRTU
245.000 m3
Nguntoronadi Puhpelem, Purwantoro, Giriwoyo, Bulukerto
8
BENTONIT
700.000 ton
Giriwoyo
9
KAOLIN
46.000 m3
Tirtomoyo dan Karangtengah
10
KALSIT
64.000 m3
Eromoko, Pracimantoro

II. PENGUSAHAAN SUMBERDAYA MINERAL:
No
PERUSAHAAN 
JENIS IZIN
LUAS
(Ha)
JENIS BAHAN
GALIAN 
1
CV. Nur Alam Sejahtera
IUP Operasi Produksi
1.000
Galena
2
CV. Putra Kahyangan
Tirtomoyo
IUP Operasi Produksi
1.000
Galena
3
CV. Putra Kahyangan
Tirtomoyo
IUP Eksplorasi
1.000
Galena
4
PT. Bara Petro Sakti
IUP Operasi Produksi
1.000
Galena
5
PT. Tirtomoyo Murni
Abadi
IUP Eksplorasi
2.000
Tembaga
6
PT. Aneka Tambang
IUP Eksplorasi
5.711
Emas
7
PT. Alexis Perdana
Minerals 
IUP Eksplorasi
3928
Emas
8
Selatan Arc Minerals
IUP Eksplorasi
7.295
Emas
9
CV. Margahayu
Manunggal
IUP Eksplorasi
84
Mangan
10
CV. Samodera Pasir
IUP Operasi Produksi
0,35
Trass
11
CV. Putra Anugerah
IUP Operasi Produksi
0,9
Trass
12
SARYANTO
IUP Operasi Produksi
2,5
Dasit
Keterangan:
  1.  Diantara 3 pemegang IUP Operasi Produksi mineral logam, baru CV. Nur Alam Sejahtera yang telah berproduksi dengan jumlah produksi sebesar 900 ton. Penambangan dilakukan secara manual.
  2.  Pemegang IUP Operasi Produksi mineral logam yang membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan investor lain adalah CV. Nur Alam Sejahtera dan PT. Bara Petro Sakti dalam hal pendanaan dan teknologi.
  3.  Pemegang IUP Eksplorasi Mineral Logam yang membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan investor lain adalah PT. Tirtomoyo Murni Abadi.
  4.  Pemegang IUP Operasi Produksi Batuan yang membuka kesempatan untuk bekerjasama adalah CV. Samodera Pasir.

III. RENCANA PENGEMBANGAN DALAM WAKTU 5 TAHUN KE DEPAN
1. Mineral Logam :
  •  Peningkatan Eksplorasi menjadi Operasi Produksi
  •  Pelelangan Daerah Potensial yang masih kosong (belum diberikan IUP), menunggu regulasi.
2. Mineral non logam dan Batuan
  •  Trass : sebagai pengganti pasir merapi sangat potensial untuk dikembangkan;
  •  Andesit yang berada di luar sungai sangat potensial untuk bahan bangunan dan memiliki demand yang cukup besar.
  •  Batugamping, Tanah Liat dan Pasir Kuarsa untuk industri semen.

Sebaran bahan Tambang Di Indonesia

Persebaran Barang Tambang di Indonesia Ada peribahasa yang mengatakan "Gemah ripah Loh Jinawi" yang artinya kekayaan ha...