Kamis, 20 Agustus 2015

Potensi Pertambangan Mineral Logam di Wonogiri


Sejalan dengan pencanangan tahun 2011 oleh Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, sebagai tahun investasi, kegiatan pertambangan di Kabupaten Wonogiri semakin menampakkan kiprahnya. Beberapa minggu yang lalu, telah menghiasi headline Solopos “Ladang Emas di Wonogiri”. Berita yang bersumber dari release Augur Resources Ltd itu telah menghebohkan seluruh Solo Raya dan sekitarnya. Namun demikian berita tersebut bukan tanpa dasar, karena ada sumber berita yang jelas, meski masih perlu penelaahan lebih lanjut. Namun demikian dari data yang ada, keberadaan potensi emas di Wonogiri (Selogiri) terbukti menjanjikan.
Emas di Selogiri bukan satu-satunya potensi yang patut dikembangkan. Masih ada potensi lain di Jatiroto yang sampai saat ini dalam tahap eksplorasi oleh PT. Antam Tbk. Belakangan telah ditemukan juga di Desa Hargosari, urat Cu-Au selebar 1 m dengan panjang sekitar 750 m – 1 km. Juga penemuan urat-urat emas di Girimarto dan Sidoharjo yang sebelumnya belum masuk ke data potensi kabupaten Wonogiri.
Berita lain yang cukup menggembirakan adalah semakin aktifnya pemegang IUP yang dalam tahun 2010 kurang ada gregetnya. Diantaranya IUP Operasi Produksi PT. Bara Petro Sakti. Sejak awal tahun 2011 telah memulai lagi kegiatannya. PT. Bara Petro Sakti saat ini sedang melakukan tespit di Ngijo Karangtengah, setelah beberapa waktu yang lalu melakukan survey geofisika. Hasil survey geofisika sebenarnya merekomendasikan pemboran eksplorasi di beberapatempat dengan kedalaman yang cukup dangkal, yaitu sekitar 20 m. Dengan rekomendas tersebut, PT. Bara Petro Sakti memutuskan untuk membuat tespit di beberapa tempat dengan pertimbangan lebih ekonomis. Hasil tespit di tiga lokasi cukup menggembirakan. Dengan kedalaman 5 m telah ditemukan kandungan mineral galena dalam bentuk bongkah-bongkah yang cukup signifikan. Data ini cukup menggembirakan dan akan dilakukan lebih detil pada lubang-lubang yang lain.
Satu lagi, berita yang cukup menggembirakan adalah akan segera dimulainya kegiatan operasi produksi PT. Hargosari Golden Mining, meneruskan operasi produksi yang dulu dilakukan oleh CV. Nur Alam Sejahtera di Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo.
Kegiatan-kegiatan itu memberikan secercah harapan bagi masyarakat Wonogiri, agar tercipta tricle down effect dari kegiatan pertambangan. Namun demikian ada hal-hal yang perlu diwaspadai dari makin semaraknya kegiatan pertambangan ini, yaitu bagaimana Pemkab Wonogiri, dalam hal ini Dinas PESDM sebagai dinas yang membidangi bidang pertambangan, dapat melakukan pengawasan secara teliti, sehingga kegiatan tersebut dapat betul-betul membawa manfaat bagi masyarakat dan pemkab Wonogiri.

Potensi Semen Wonogiri


Di masa depan, bukan hal yang mustahil, bila Kabupaten Wonogiri memiliki industri semen. Hal ini karena Wonogiri memiliki potensi bahan galian mineral non logam dan batuan yang cukup melimpah.

Menurut catatan hasil inventarisasi bahan galian Dinas PESDM Kabupaten Wonogiri, potensi batugamping di daerah ini mencapai 3,5 milyard m3, Tanah liat 275,8 juta m3, dan pasir kuarsa 1,5 juta m3. Belum lagi berdasarkan pengamatan, masih terdapat beberapa lokasi yang belum tercatat pada saat inventarisasi, seperti halnya lapukan Dasit di Purwantoro yang mengandung silika cukup tinggi.

Hanya saja, potensi batugamping yang melimpah tersebut sebagian besar tidak bisa ditambang, karena adanya zonasi karst kelas 1, sehingga sebagian besar termasuk ke dalam kawasan lindung.

Namun demikian bukan berarti Wonogiri bakal tidak bisa dibangun industri semen. Berdasarkan perhitungan luasan, Batugamping di luar zonasi karst kelas 1 di Wonogiri masih melampar seluas lebih dari 14.000 hektar. Dengan demikian, sangat masuk akal apabila di Wonogiri kelak benar-benar terwujud impian adanya pabrik Semen Wonogiri, seperti halnya pada gambar di atas.


I. POTENSI SUMBERDAYA MINERAL:

A. Mineral Logam :
NO
JENIS/KOMODITI
POTENSI
LOKASI (Kecamatan)
1
EMAS
1.021.893 ton (ore)
Selogiri, Jatiroto, Karangtengah, Tirtomoyo
2
TEMBAGA
21.561 ton
Jatiroto,Tirtomoyo, Karangtengah
3
TIMBAL
60.642 ton
Karangtengah,Tirtomoyo, Kismantoro
4
SENG
40.449 ton
Karangtengah, Tirtomoyo
5
MANGAN
33.000 ton
Eromoko, Baturetno, Batuwarno

B. Mineral Bukan Logam dan Batuan
NO
JENIS/KOMODITI
POTENSI
LOKASI (Kecamatan)
1
BATUGAMPING
3.599.000.000 m3
Eromoko, Pracimantoro Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Baturetno, Batuwarno, PuhPelem
2
ANDESIT
1.379.300.000 m3
Selogiri, Wonogiri, Ngadirojo, Jatiroto, Manyaran, Giriwoyo
3
TRASS
115.500.000 m3
Puhpelem, Bulukerto, Girimarto
4
LEMPUNG
275.878.050 m3
Tirtomoyo, PuhPelem, Bulukerto
5
PASIR KUARSA
1.540.000 m3
Batuwarno, Karangtengah
6
DASIT
439.400 m3
Purwantoro
7
SIRTU
245.000 m3
Nguntoronadi Puhpelem, Purwantoro, Giriwoyo, Bulukerto
8
BENTONIT
700.000 ton
Giriwoyo
9
KAOLIN
46.000 m3
Tirtomoyo dan Karangtengah
10
KALSIT
64.000 m3
Eromoko, Pracimantoro

II. PENGUSAHAAN SUMBERDAYA MINERAL:
No
PERUSAHAAN 
JENIS IZIN
LUAS
(Ha)
JENIS BAHAN
GALIAN 
1
CV. Nur Alam Sejahtera
IUP Operasi Produksi
1.000
Galena
2
CV. Putra Kahyangan
Tirtomoyo
IUP Operasi Produksi
1.000
Galena
3
CV. Putra Kahyangan
Tirtomoyo
IUP Eksplorasi
1.000
Galena
4
PT. Bara Petro Sakti
IUP Operasi Produksi
1.000
Galena
5
PT. Tirtomoyo Murni
Abadi
IUP Eksplorasi
2.000
Tembaga
6
PT. Aneka Tambang
IUP Eksplorasi
5.711
Emas
7
PT. Alexis Perdana
Minerals 
IUP Eksplorasi
3928
Emas
8
Selatan Arc Minerals
IUP Eksplorasi
7.295
Emas
9
CV. Margahayu
Manunggal
IUP Eksplorasi
84
Mangan
10
CV. Samodera Pasir
IUP Operasi Produksi
0,35
Trass
11
CV. Putra Anugerah
IUP Operasi Produksi
0,9
Trass
12
SARYANTO
IUP Operasi Produksi
2,5
Dasit
Keterangan:
  1.  Diantara 3 pemegang IUP Operasi Produksi mineral logam, baru CV. Nur Alam Sejahtera yang telah berproduksi dengan jumlah produksi sebesar 900 ton. Penambangan dilakukan secara manual.
  2.  Pemegang IUP Operasi Produksi mineral logam yang membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan investor lain adalah CV. Nur Alam Sejahtera dan PT. Bara Petro Sakti dalam hal pendanaan dan teknologi.
  3.  Pemegang IUP Eksplorasi Mineral Logam yang membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan investor lain adalah PT. Tirtomoyo Murni Abadi.
  4.  Pemegang IUP Operasi Produksi Batuan yang membuka kesempatan untuk bekerjasama adalah CV. Samodera Pasir.

III. RENCANA PENGEMBANGAN DALAM WAKTU 5 TAHUN KE DEPAN
1. Mineral Logam :
  •  Peningkatan Eksplorasi menjadi Operasi Produksi
  •  Pelelangan Daerah Potensial yang masih kosong (belum diberikan IUP), menunggu regulasi.
2. Mineral non logam dan Batuan
  •  Trass : sebagai pengganti pasir merapi sangat potensial untuk dikembangkan;
  •  Andesit yang berada di luar sungai sangat potensial untuk bahan bangunan dan memiliki demand yang cukup besar.
  •  Batugamping, Tanah Liat dan Pasir Kuarsa untuk industri semen.

Senin, 17 Agustus 2015



Proyek Toka Tindung

Sejak tahun 2010, Archi telah sukses melakukan kegiatan eksplorasi di Proyek Toka Tindung dalam upaya meningkatkan kadar mineralisasi emas temuan dan untuk menemukan deposit emas baru. Sepanjang 2010-2013, kegiatan eksplorasi telah menemukan 2,3 juta oz setara emas dengan total biaya US$35,5 juta, yang mencerminkan penemuan jumlah emas dengan rata-rata biaya yang efisien, sebesar US$15,24/oz. Berkat penemuan-penemuan tersebut, Cadangan Bijih Emas pada akhir tahun untuk Proyek ini secara berturut-turut telah meningkat menjadi 0,92 juta oz, 1,47 juta oz, 1,32 juta oz dan 1,45 juta oz selama periode 2010, 2011, 2012 dan 2013, meskipun dengan adanya deplesi penambangan (produksi) Cadangan Bijih Emas sebesar 400 ribu oz emas sejak tahun 2011. Archi melaporkan laporan sumber daya dan cadangan sesuai standar JORC (oleh Cube Consulting) per Juni 2014 sebesar 2,7 juta oz dan 1,3 juta oz berturut-turut berdasarkan asumsi harga emas US$1.250/oz.

Apabila pengembangan sumber daya tersebut terus berhasil dan berujung pada peningkatan Cadangan Bijih dan Sumber Daya Mineral Proyek Toka Tindung, kinerja finansial Archi diperkirakan akan meningkat.

Sumber daya mineral

Sesuai standar JORC oleh Cube Consulting per 30 Juni 2014
 Tonase (juta ton)Kadar (g/t)Kandungan (juta oz)
Setara emas EmasPerak
Kategori100%EkuitasEmasPerak100%Ekuitas100%Ekuitas100%Ekuitas
Terukur7,67,61,12,50,30,30,30,30,60,6
Terunjuk4,94,91,22,82,02,01,91,94,44,4
Tereka14,914,91,01,70,50,50,50,50,80,8
Total71,771,71,22,62,82,82,72,75,85,8
Perhitungan diatas dibulatkan ke 100.000 ton terdekat; 0,1 g/t kadar Au dan Ag terdekat; 1.000 oz logam Au dan Ag terdekat. Kekeliruan dalam pembulatan dapat terjadi.

Cadangan bijih

Sesuai standar JORC oleh Cube Consulting per 30 Juni 2014
 Tonase (juta ton)Kadar (g/t)Kandungan (juta oz)
Setara EmasEmasPerak
Kategori100%EkuitasEmasPerak100%Ekuitas100%Ekuitas100%Ekuitas
Terbukti3,33,31,53,40,20,20,2 0,2 0,40,4
Terkira22,022,01,64,01,21,21,11,12,82,8
Timbunan Sediaan2,62,60,82,10,10,10,10,10,20,2
Total27,927,91,53,71,41,41,31,33,33,3
Perhitungan diatas dibulatkan ke 100.000 ton terdekat; 0,1 g/t kadar Au dan Ag terdekat; 1.000 oz logam Au dan Ag terdekat. Kekeliruan dalam pembulatan dapat terjadi. Estimasi cadangan menggunakan harga emas US$1.250/oz dan harga perak US$20/oz.

Proyek Wonogiri

Prospek Randu Kuning adalah prospek yang paling matang di antara seluruh prospek dalam Proyek Wonogiri, sebanyak 60 lubang berlian seluas 18.026 meter telah diselesaikan per 20 Juli 2014. Sumber daya mineral Proyek Wonogiri per 22 November 2013 pada cut-off grade 0,2 g/t adalah sebagai berikut;

Sumber daya mineral

Sesuai standar JORC oleh Computer Aided Geoscience per 22 November 2013
 Tonase (juta ton)Kadar (g/t)Kandungan (juta oz)
Setara emas EmasTembaga (juta pon)
Kategori100%EkuitasAuEq
(g/t)
Emas
(g/t)
Tembaga
(g/t)
100%Ekuitas100%Ekuitas100%Ekuitas
Terukur28,320,00,80,60,20,80,50,5 0,40,10,09
Terunjuk5,33,80,70,50,10,10,080,080,050,040,03
Tereka57,140,40,40,20,10,60,50,40,30,020,02
Total90,964,30,50,40,11,50,421,00,70,20,1
Perhitungan diatas dibulatkan ke 100.000 ton terdekat; 0,1 g/t kadar Au dan Cu terdekat; 1.000 oz logam Au dan Cu terdekat. Kekeliruan dalam pembulatan dapat terjadi.
Tabel diatas merepresentasikan kepemilikan efektif Perseroan setelah terlaksananya Rencana Transaksi Akuisisi. 

Kandungan sumber daya deposit porfiri emas yang dangkal dan kaya prospek Randu Kuning sesuai dengan standar JORC diperkirakan sebesar 1,54 juta oz setara emas terdiri dari: 1) 1,01 juta oz emas dan 2) 200 juta pons tembaga. Porsi signifikan dari sumber daya emas tersebut masuk di dalam kategori JORC terukur dan terunjuk: 33,7 juta ton @ 0,55 g/t emas (>590.000 oz) dan 0,15% tembaga.



Memperkenalkan Merdeka Tembaga Emas

PT Merdeka Tembaga Emas Tbk. ("Perseroan") didirikan pada tahun 2012 sebagai perusahaan induk dengan dua anak-anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan, meliputi eksplorasi dan produksi masa depan emas, perak, tembaga dan mineral lainnya yang terkait. Dua anak perusahaan PT Bumi Sukesindo (BSI), yang memegang Izin Operasi Pertambangan Produksi tanggal 9 Juli 2012 dan PT Damai Sukesindo (DSI), yang memegang Izin Operasi Pertambangan Eksplorasi pada tanggal 10 Desember 2012.
Aset utama Perseroan adalah proyek pertambangan dikenal sebagai Bukit Proyek Tujuh yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sekitar 205 kilometer tenggara dari Surabaya.
Tujuh Bukit Project adalah salah satu dari emas dan tembaga proyek berkembang di dunia dengan perkiraan jumlah JORC Compliant Sumberdaya mengandung £ 19000000000 Tembaga dan 28 juta ons emas.
Tujuh Bukit Proyek sebenarnya terdiri dari dua peluang pengembangan pertambangan yang berbeda: pengembangan pertama adalah biaya modal yang rendah, biaya operasional yang rendah dan margin tinggi Oksida Perak Proyek Emas dan yang kedua adalah pengembangan potensi masa depan kelas dunia Tembaga Emas Porfiri Proyek.
Oksida Emas Perak Proyek adalah operasi pencucian tumpukan standar industri. Total JORC Sumber untuk Proyek Oxide adalah 90 juta ton (Mt) bijih pada kelas rata-rata 0,73 gram per ton emas (g / t Au) dan 25,7 gram per ton perak (g / t Ag). Oksida Project akan menggunakan konvensional penambangan terbuka, susun bijih dan pencucian dan ADR standar industri (Adsorpsi, Desorpsi, Recovery) pabrik pengolahan emas untuk memproses bijih 3mt per tahun dan memproduksi hingga 90.000 oz emas dan 1 juta oz perak per tahun dari tahun 2016 - 2025. perkiraan produksi bijih tambang selama 8 - 9 tahun hidup saya adalah 24,5 bijih mt.
Kelas dunia Tujuh Bukit Porfiri Proyek saat ini memiliki JORC Compliant Sumber Daya 1,9 miliar ton bijih pada kelas rata-rata 0,45% tembaga (Cu), 0,45 gram per ton emas (g / t Au) dan 93 gram per ton Molybdenum (g / t Mo). Pembangunan masa depan potensi Tujuh Bukit Porfiri Proyek akan sekali lagi menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia menjadi tuan rumah beberapa proyek pertambangan terbaik dunia.
Perusahaan ini memiliki dua pemegang saham besar di Indonesia, yaitu PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk dan PT Provident Capital Indonesia. Yang pertama adalah perusahaan investasi memegang terkemuka di Indonesia terkenal dengan kuat, tangan-pendekatan manajemen nilai dari perusahaan membuka berinvestasi di, sedangkan yang kedua adalah investor terkemuka dan manajer bisnis di Asia Tenggara dan Australia, termasuk sejumlah emas operasi tambang yang terdaftar di Bursa Efek Australia.
Perusahaan telah diberikan 10% sahamnya kepada pemerintah daerah Banyuwangi, yang mewakili hak partisipatif masyarakat Banyuwangi dalam proyek-proyek pertambangan Perusahaan.Tujuan dari hibah saham adalah untuk memberikan masyarakat Kabupaten Banyuwangi, terutama mereka yang tinggal di sekitar lokasi pertambangan emas, dengan manfaat ekonomi yang berkelanjutan dari proyek pertambangan emas.

VISI & MISI

Visi:

  • Untuk menjadi produsen industri terkemuka dari emas, perak, tembaga dan mineral lainnya di Indonesia.
Misi:
  • Untuk menjadi perusahaan tambang yang sangat efisien.
  • Untuk menjadi perusahaan pertambangan yang berkomitmen penuh untuk keselamatan dalam semua aspek operasinya.
  • Untuk menjadi perusahaan pertambangan yang mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan konservasi lingkungan.  

Milestone

1.Januari 2012 Perusahaan ini didirikan pada tahun 2012 dengan nama sebelumnya PT Merdeka Serasi Jaya.

    2.Juni-Desember 2012 Perusahaan memiliki dua anak perusahaan BSI dan DSI yang memegang lisensi untuk             produksi pertambangan dan eksplorasi pertambangan pada Juli 2012 dan Desember 2012, masing-masing.
    3.Juni 2014 BSI memperoleh Clean dan Clear Sertifikat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral               pada Juni 2014.
    4.Juli 2014 BSI memperoleh izin prinsip dari Pinjam-dan-Penggunaan Kawasan Hutan untuk semua wilayah               pertambangan yang ditunjuk terdiri dari 994 hektar di Juli 2014.
    5.September 2014 BSI juga menerima izin dari Pinjam-dan-Penggunaan Kawasan Hutan di area seluas                       194,72 hektar untuk produksi pertambangan di September 2014.
    6.Desember 2014 Pada bulan Desember 2014, rapat umum pemegang saham luar biasa menyetujui resolusi                 mengubah nama Perusahaan PT Merdeka Tembaga Emas Tbk.

   7.Mei 2015 Perusahaan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015.




Senin, 16 Maret 2015

Ironi Bangsa Ini

Jokowi & George Washington


Gambar wajah Soekarno bertebaran di banyak pecahan mata uang yang pernah terbit dan beredar di Indonesia. Sekarang, wajahnya ada di lembar pecahan uang Rp 100.000, nominal terbesar dari denominasi rupiah yang beredar.

Sama-sama pendiri negara seperti Soekarno, gambar wajah George Washington "diabadikan" di pecahan 1 dollar AS, uang kertas dengan nominal terkecil negara Paman Sam. Adakah filosofinya?

Kepada teman, seorang Amerika Serikat pernah mengatakan, "Amerika Serikat dibangun dari setiap 1 dollar AS. Penghargaan tertinggi bagi pendiri negara adalah terus menjadikannya fondasi negeri ini. Setinggi apa bangunan yang bisa Anda bangun, bergantung pada seberapa kuat fondasinya."

Jika betul begitu filosofi 1 dollar, AS menempatkan Washington di tempat yang seharusnya, yang ideal. Di atas fondasi itu, AS membangun etika dan etos, seperti pada puisi "The New Colossus" karangan Emma Lazarus di bagian kaki Liberty. AS bisa dan pernah jatuh, tetapi tak kehilangan jati diri karena tahu dari mana mereka berasal.

Bagaimana dengan Indonesia?

Sebagai negara, Indonesia juga punya fondasi. Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika adalah fondasi itu, tetapi perlahan dan tanpa sadar "dikhianati" anak bangsa sendiri. Jadilah bangsa Indonesia sebagai "bangsa tanpa identitas".

Apa buktinya? Indonesia sejak dulu kala dikenal sebagai negara agraris, tetapi hari ini Indonesia adalah negeri agraris yang terus saja mengimpor beras. Indonesia adalah negeri subur dan kaya hasil bumi, ibarat potongan lirik lagu lawas "...tongkat dan batu pun jadi tanaman...", tetapi hari ini justru ribuan anak negeri "diekspor" menjadi tenaga kerja di luar negeri.

Setiap bangsa besar pasti bangga pada bahasanya. Namun apa yang terpampang hari ini di Indonesia? Meski mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia, kalangan terpelajar Indonesia terlalu kerap menulis kata "menunjukkan" dengan "menunjukan" tanpa tahu apa yang salah.

Dalam keseharian, nilai sebagai bangsa beradab juga perlu dipertanyakan ulang. Hak pejalan kaki dianggap biasa saja ketika dirampas para pedagang yang menggelar dagangan. Sebagai bangsa Timur, kekerasan dan hinaan pun terlalu sering terlontar dalam percakapan.

Anak-anak Indonesia sekarang fasih berbahasa Inggris, tetapi tak tahu lagi arti pepatah "rawe-rawe rantas malang-malang putung". Begitu juga dari beragam tontonan anak-anak seolah bersahabat akrab dengan Superman, tetapi sama sekali tak kenal siapa Werkudara apalagi Buya Hamka.

Lucunya, bangsa ini berteriak dan mengaku marah, ketika negara tetangga mengklaim batik sebagai bagian budaya mereka. Sementara itu, anak-anak Indonesia lebih kenal Charles Dickens pada saat mereka hanya melongo ketika disodorkan nama Ranggalawe.

Tantangan Jokowi

Merapat ke Jakarta, ibu kota Indonesia, ada banyak pekerjaan rumah yang menghampar di muka Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Kota ini adalah gambaran nyata banyaknya hal mendasar yang tak diletakkan pada tempatnya. Tantangan bagi Jokowi, nama panggilan Joko Widodo adalah mengembalikan banyak hal dasar yang selama ini biasa dilanggar dan telah menjadi hal biasa pula.

Misalnya, mengembalikan fungsi waduk sebagai tempat penampungan air, bukan malah menjadi kubangan air bersampah dengan permukiman mengitarinya. Begitu juga mengembalikan fungsi jalan yang kendaraan-kendaraannya berlalu lintas mengalir, bukan macet total atau terhambat padatnya pedagang di kiri-kanannya.

Tak terkecuali fungsi kehadiran sebuah Monumen Nasional, yang sepertinya sudah dilupakan banyak pengampu kebijakan. Melacak sejarahnya, Monumen Nasional seharusnya adalah pusat kegiatan dan hiburan untuk rakyat, memberikan ruang untuk budaya lokal mendapatkan panggung yang selayaknya. Maka, pergelaran drama musikal Ariah ibarat titik embun di tengah "kegersangan" Monumen Nasional di masa sebelumnya.

Jokowi tahu tak ada kondisi ideal untuk semua orang pada waktu yang sama. Namun, Jokowi juga tahu, ia harus tetap berpikir di tataran ideal dan melakukan yang seharusnya ia lakukan. Setidaknya, itu tampak dari pendekatan Jokowi yang selalu berusaha mengakomodasi semua pihak.

Ketika ingin melakukan normalisasi waduk, Jokowi juga menyiapkan rumah susun untuk merelokasi warga bantaran waduk. Ketika merencanakan penertiban pedagang kaki lima (PKL), Jokowi juga menyediakan lokasi binaan. Kasus Waduk Pluit adalah contoh yang bisa dikaji.

Mustahil Senangkan Semua Orang

Tidak berarti setiap kebijakan Jokowi disambut senyum dan hujan pujian dari para pihak yang berkepentingan. Penertiban pedagang kaki lima dan parkir liar dapat menjadi contoh, termasuk kekecewaan orangtua murid dan para siswa SMPN 14, Jakarta Timur.

Namun, apakah berarti ketika Joko Widodo dan jajarannya menggulirkan kebijakan terkait PKL, tukang parkir, dan sekolah itu, maka dia mengkhianati pemilihnya? Mungkin manfaat lebih besar dari kebijakan tersebut harus dipilih sebagai kacamata untuk memandang persoalannya.

Jokowi tetaplah hanya manusia biasa. Sebagai manusia biasa, tak mungkin dapat menyenangkan semua orang. Bahkan Tuhan Yang Maha Kuasa sekalipun, dengan segala ke-Maha Kuasa-an-Nya kerap kali membuat orang-orang menggerutu karena "kebijakan"-Nya.

Orang Amerika pernah mencoba menggambarkan betapa tak semua orang bisa disenangkan sebaik apa pun layanan yang didapat, lewat film Bruce Almighty. Film fiksi ini mengangkat cerita bahwa pada suatu ketika Tuhan meminjamkan kekuatannya kepada tokoh Bruce yang diperankan Jim Carrey.

Dengan kekuatan itu, Bruce berusaha menyenangkan semua orang pada waktu yang sama. Apa yang terjadi? Kekacauan! Pada akhirnya Bruce pun meminta Tuhan mengambil kembali kekuatan yang dititipkan kepadanya, dan Bruce memilih kembali menjalani kehidupan normal sesuai takdir sebagai manusia.

Takdir

Berkaca dari semua cerita dan data di atas, barangkali sekaranglah saatnya untuk mengembalikan banyak hal sesuai "takdir" keberadaannya. Jalanan mestinya memang bukan tempat berjualan, maka sudah waktunya pedagang kaki lima mendapatkan tempat berdagang yang seharusnya.

Sudah seharusnya pula waduk dan bantaran sungai terbebas dari hunian di tepiannya. Solusi yang dibutuhkan untuk warga yang selama ini bermukim di pinggiran waduk dan sungai pun telah disiapkan, bernama rumah susun. Harapannya, anggaran Jakarta tak hanya habis menangani banjir yang selalu terjadi tiap tahun atau untuk bantuan pada korban banjir.

Bila daerah resapan dan aliran air dibenahi kembali, dana yang selama ini diserap untuk banjir akan lebih bermanfaat ketika dapat dipakai untuk meningkatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Tanpa ada daerah resapan yang memadai dan aliran air yang lancar, apa pun proyek banjir yang dikerjakan tak akan pernah menjadi solusi optimal.

Tentu, tidak pernah ada yang benar-benar mewujud ideal. Namun kesadaran itu tak boleh menjadi legitimasi untuk merusak tatanan. Tidak ada yang sempurna dan itulah alasan kenapa selalu ada bagian orang lain dalam rezeki setiap orang, yang paling halal sekalipun.

Sekarang saatnya bercermin bersama, jangan-jangan rezeki yang selama ini dianggap halal ternyata berasal dari "kesusahan" orang lain. Jangan-jangan setiap pecahan uang bergambar Soekarno dalam genggaman adalah hasil dari terbuangnya lebih banyak lembaran yang sama karena hal-hal mendasar yang diletakkan tak pada tempatnya dan tak sesuai takdirnya.


Sabtu, 14 Maret 2015

Fire Opal Manggal/Barjad Api

Fire Opal/Barjad Api

Fenomena demam batu akik dan batu permata melanda ke seluruh pelosok negeri. Para penggemar berburu batu permata hingga ke pelosok desa. Bahkan, para kolektor tidak segan mendatangi lokasi penambangan untuk mendapatkan akik yang sesuai yang diinginkan. Alhasil, para penambang dan perajin terkadang kewalahan memenuhi permintaan pasar.
Wonogiri yang menjadi salah satu daerah penghasil batu akik pun tidak luput dari sasaran pemburu batu permata. Apalagi, kabupaten itu mempunyai batu mulia yang khas, yakni fire opal atau barjad api. Is Iswanto, salah seorang penambang batu jenis fire opal dari Dusun Simpangan, Desa Hargantoro mengungkapkan, batu mulia tersebut biasa mereka gali dari tebing-tebing Bukit Manggal. Untuk naik ke titik penggalian, mereka harus menggunakan tiga tangga sekaligus.
Sebab titik penggalian berada pada ketinggian belasan hingga puluhan meter dari kaki bukit. Karena sulitnya medan pencarian itu, harganya mencapai jutaan rupiah per biji. Meski demikian, tetap banyak saja banyak orang yang datang untuk mencari fire opal. “Ada yang dari Yogya, Solo, Semarang, Pacitan, bahkan dari Jakarta,” katanya.
Menurut praktisi pertambangan asal Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri menjadi salah satu penghasil batu akik karena usia bebatuan di daerah itu sudah terbilang tua. “Sehingga sebagian unsur mineral di alam sudah bermetamorfosis menjadi batu mulia,” katanya. Usia batu mulia Wonogiri termasuk tua karena berada pada jalur pegunungan purba yang membentang dari Gunung Kidul (DIY), Wonogiri (Jateng), hingga Pacitan (Jatim). Pegunungan purba itu muncul dari desakan lempeng bumi, sehingga wilayah Wonogiri kemudian terangkat lalu membentuk pegunungan dan perbukitan.
Salah satu jenis batu mulia khas Wonogiri yang sedang naik daun adalah fire opal. Batu tersebut mempunyai karakteristik yang unik. Kristal di dalamnya mampu memantulkan dan membiaskan cahaya, sehingga hampir menyerupai nyala api. Ada beberapa varian fire opal. Antara lain kuning teh, hijau cincau, putih, biru, dan paling mahal adalah yang memiliki warna merah cerah.
Batu tersebut bisa dijumpai di gunung purba yang belum mengalami erosi, sehingga lapisan tanahnya masih dalam kondisi formasi utuh. “Itulah sebabnya, material penyusun opal terdiri atas silika dan H2O. Batu Fire opal banyak dijumpai di Bukit Manggal Kecamatan Tirtomoyo dan Gunung Muser Kecamatan Kismantoro. Menurut saya, kwalitas batu fire opal Wonogiri terbaik di dunia karena tingkat kekerasannya mencapai 5,2-5,7 skala Mohs,” terangnya. Pada musim hujan, fire opal semakin langka. Karena batu mulia itu ditambang dari tebing-tebing yang curam dan akan menjadi licin ketika hujan tiba. Sehingga harganya pun melambung dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per biji. Meskipun demikian, para penggemar tetap berdatangan ke pengrajin dan penambang untuk memburu batu mulia khas Wonogiri itu.
A
Jenis Kristal Wonogiri juga menyimpan batuan mulia jenis kristal amethyst. Jika mineral penyusunnya mengalami pemanasan epithermal kemudian diikuti pendinginan yang sempurna, akan menciptakan kristal-kristal yang bagus. Hasil pemolesan kristal amethyst bisa menciptakan varian akik lavender dan kecubung. Ada pula kristal amethyst berwarna merah dengan kristal yang belum sempurna.
Harganya mencapai ratusan ribu rupiah per biji. Ada juga batu bonglot yang menjadi khas daerah Kahyangan, Kecamatan Tirtomoyo. batuan itu mengandung unsur besi yang tinggi seperti halnya badar besi. Warnanya hitam berkabut dan terkadang dijumpai urat-urat emas di dalamnya. “Harganya juga ratusan ribu per biji. Kalau kualitasnya bagus, bisa sampai jutaan rupiah,” imbuhnya.
Selain jenis bayu fire opal, di wilayah Wonogiri juga terdapat batu jenis Jasper. Batu jasper merah hati bisa menghasilkan varian akik ati ayam, jasper hijau bisa memunculkan akik nogosui, dan jasper multiwarna bisa memunculkan akik pancawarna. Jasper banyak dijumpai di Kecamatan Kismantoro, Karangtengah, Tirtomoyo, dan Jatiroto. “Harga akik berbahan jasper biasa kurang dari Rp 100.000. Tapi yang pancawarna bisa lebih dari Rp 100.000 per biji,” katanya.
Adapun batu jenis carnelian dan chalsedony juga bisa menghasilkan varian batu akik red tomato, red baron, yaman atau sulaiman. Harga red tomato dan red baron bisa lebih dari Rp 500.000 per biji. “Carnelian dan chalsedony banyak dijumpai di Sungai Wiroko dan Sungai Sukoharjo,” ujarnya.

Batuan mulia dari Wonogiri lainnya adalah agate, badar lumut dan badar tawon. Akik badar lumut unik karena terdapat serat yang menyerupai lumut di dalamnya. Adapun badar tawon terdapat serat yang menyerupai sarang tawon. “Badar tawon bisa dijumpai di daerah Purwantoro dan Kismantoro,” imbuhnya. Walyono (49), perajin batu mulia Permata Sari, Dusun Wates RT2 RW5 Kelurahan/Kecamatan Giriwoyo mengatakan, setelah dipoles dan dibentuk, harga batu fire opal bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. “Fire opal sedang ngetren sekarang dan jadi target buruan kalangan kolektor.

Kamis, 12 Maret 2015

Mitos

Jenis Batu Akik & Khasiatnya

Hasil gambar untuk merah delima
Batu Merah Delima
          
           Ciri & Cara Tes Batu Merah Delima Asli:
Batu Merah Delima termasuk batu legenda& sudah dikenal sejak lama sebagai batu dengan kesaktian
yg luar biasa. Keberadaan batu itupun masih menjadi misteri/mungkin hanya Mitos.Kalau pun Batu itu memang benar-benar ada, Biasanya pemilik menceritakan pada orang lain.

Adapun ciri-ciri merah Delima asli diantaranya:
1. Berwarna Merah.
2. Jika dimasukkan kedalam kolam, maka air yg ada didalam kolam akan terlihat memerah. 
3. Jika dimasukkan kedalam gelas berisi air&disekitarnya diletakkan 40 gelas itu akan berubah merah
4. Ukuran sebesar biji merah delima.

Khasiat Batu Merah Delima:

Menurut cerita bagi siapa yg beruntung&berhasil memiliki batu merah delima,maka orang itu akan menjadi sakti,bisa menghilang, berwibawa, disegani, dicintai banyak orang, anti sajam, apa saja yg diinginkan bisa terkabul, Namun hingga saat ini belum pernah ada kabar siapa pemilik batu tersebut atau mungkin saja pemiliknya tidak menceritakannya pada orang lain. karena harus menjaga pantangan agar batu itu tidak menghilang. Harga batu Merah Delima bisa mencapai milyaran rupiah.




Sebaran bahan Tambang Di Indonesia

Persebaran Barang Tambang di Indonesia Ada peribahasa yang mengatakan "Gemah ripah Loh Jinawi" yang artinya kekayaan ha...